Archive for 2021

Lembaga Konsultan “Usaha Mandiri”


Penyebaran COVID-19 yang sangat tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa dan psikososial masyarakat terutama pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan. Hal tersebut dapat menimbulkan stigma diri sendiri (stigma diri) dan stigma sosial atau masyarakat (publik-stigma) yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Gejalah gangguan stres pasca trauma, gejala kecemasan dan depresi nonspesifik merupakan manifestasi utama dari gangguan mental yang diamati pada masyarakat akhir-akhir ini. Sangat penting untuk mengidentifikasi pasien atau tenaga medis yang berisiko tinggi mengalami kelelahan dan lebih mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan stres dalam pandemi ini, sehingga bantuan dapat diberikan di mana dan kapan saja dibutuhkan. Dampak psikologis dari peristiwa stres yang terkait dengan wabah penyakit menular mungkin dimediasi oleh persepsi masyarakat tentang peristiwa tersebut. Oleh karena itu, Lembaga Konsultan “Usaha Mandiri” menyediakan trauma center bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan mental selama pandemi Covid-19.


Lokasi: Jalan Bhayangkara No. 27 (sebelah Markas Kodim Sleman)
Layanan: pemeriksaan awal, pemeriksaan lanjutan, konsultasi, dan rujukan
Waktu pelayanan: Senin-Jumat pukul 08.00-16.00
Contact Person: lembagakonsultanusahamandiri@gmail.com

Ingin mengetahui lebih jauh tentang lembaga kami? Bisa cek di Google Drive kami.

Jika Anda ingin konsultasi, mohon mengisi pre-konsultasi melalui E-Learning berikut agar kami mengetahui seberapa jauh pemahaman Anda mengenai lembaga kami dan kami dapat mengetahui sedikit informasi mengenai kondisi Anda saat ini.

Jangan lupa setelah konsultasi dengan kami, klien wajib mengisi Form Feedback Online sebagai bahan evaluasi kami terhadap pelayanan kepada klien.

Yuk jaga kesehatan mental dengan rajin konsultasi online😍

ROLLETO (Produsen Tas Jogja)

 ROLLETO 

(Produsen Tas Jogja)


Hallo para netizen tercinta! Telah hadir tas kekinian yang cocok banget buat melengkapi OOTD kalian. Yuk yang jatuh hati sama totebag terbaru ini bisa langsung order yaa🌼

Untuk motif bisa request selama persediaan bahan ready. Jangan sampai ketinggalan buat dapetin tas-tas cantik ini. Bisa kembaran sama pouch-nya juga yaa! 😍


Order:

📩 DM Instagram: @rolleto_

🛍️ Shopee: rolleto / https://shopee.co.id/rolleto?v=231&smtt=0.0.3

📱WhatsApp: 0817269590

📍 Alamat: Jl. Magelang KM 14, Temulawak RT 09/RW 38, Triharjo, Sleman, Sleman, DIY


Untuk detail produk tertera di bawah ini ya, Dear💓


1. Mini Sling SJ

    -Bahan   : Kanvas Twill HQ

    -Ukuran : 26 x 7 x 22 cm

    -Detail   : magnet clip, double tali, furing

    Motif kekinian, size besar, jahitan rapi dan kuat😍

    💸IDR = Rp22.000,00


Mini Sling SJ Miaw & Blue Bear


Mini Sling SJ Bamboo Pink


Mini Sling SJ Blue Pyramid


Mini Sling SJ Grey Palm



2. Totebag Tali Sumbu
    -Bahan   : Kanvas Twill HQ

    -Ukuran : 40 x 30 x 11 cm

    -Detail   : resleting zipper, tali sumbu, furing

    Motif kekinian, size besar, jahitan rapi dan kuat😍

    💸IDR = Rp33.000,00 (Tas Sumbu) 

                = Rp7.500,00 (Pouch)


Totebag Sumbu Bears


Totebag Sumbu White Cat


Totebag Sumbu Tropical



3. Totebag Tali Webbing

    -Bahan   : Kanvas Twill HQ

    -Ukuran : 40 x 34 x 1 cm

    -Detail   : resleting zipper, tali webbing, tanpa furing

    Motif kekinian, size besar, jahitan rapi dan kuat😍

    💸IDR = Rp20.000,00 (Totebag)

                = Rp7.500,00 (Pouch)


Totebag Boomerang


Totebag Triangle



Untuk motif yang lain bisa cek Instagram dan Shopee kami ya. Happy Shopping! 😍







Upaya Pencegahan COVID-19

Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 


Semua elemen masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru/cluster pada tempat-tempat dimana terjadinya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya banyak orang. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber daya yang ada. Peran masyarakat untuk dapat memutus mata rantai penularan COVID-19 (risiko tertular dan menularkan) harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (Kemenkes, 2020). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020, protokol kesehatan secara umum harus memuat:

1.      Perlindungan Kesehatan Individu

Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang dapat menginfeksi manusia dan masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan mata. Prinsip pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan menghindari masuknya virus melalui ketiga pintu masuk tersebut dengan beberapa tindakan, seperti:

a.      Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang mungkin dapat menularkan COVID-19. Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis.

b.      Membersihkan tangan secara teratur dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.

c.       Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya, sedangkan rekayasa teknis antara lain berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.

d.      Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengonsumsi gizi seimbang, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup minimal 7 jam, serta menghindari faktor risiko penyakit. Orang yang memiliki komorbiditas/penyakit bawaan/kondisi rentan seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, kondisi immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan, lanjut usia, anak-anak, dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam berkegiatan di tempat dan fasilitas umum.


2.      Perlindungan Kesehatan Masyarakat

Perlindungan kesehatan masyarakat merupakan upaya yang harus dilakukan oleh semua komponen masyarakat guna mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19. Potensi penularan COVID-19 di tempat dan fasilitas umum disebabkan adanya pergerakan, kerumunan, atau interaksi orang yang dapat menimbulkan kontak fisik. Dalam perlindungan kesehatan masyarakat peran pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum sangat penting untuk menerapkan sebagai berikut:

a.       Unsur Pencegahan (Prevent)

1)      Kegiatan promosi kesehatan dilakukan melalui sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman bagi semua orang, serta keteladanan dari pimpinan, tokoh masyarakat, dan melalui media mainstream.

2)      Kegiatan perlindungan (protect) antara lain dilakukan melalui penyediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun yang mudah diakses dan memenuhi standar atau penyediaan handsanitizer, upaya penapisan kesehatan orang yang akan masuk ke tempat dan fasilitas umum, pengaturan jaga jarak, disinfeksi terhadap permukaan, ruangan, dan peralatan secara berkala, serta penegakkan kedisplinan pada perilaku masyarakat yang berisiko dalam penularan dan tertularnya COVID-19 seperti berkerumun, tidak menggunakan masker, merokok di tempat dan fasilitas umum dan lain sebagainya.

b.      Unsur Penemuan Kasus (Detect)

1)      Fasilitasi dalam deteksi dini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, yang dapat dilakukan melalui koordinasi dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan.

2)      Melakukan pemantauan kondisi kesehatan (gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas) terhadap semua orang yang ada di tempat dan fasilitas umum.

c.       Unsur Penanganan secara Cepat dan Efektif (Respond)

Melakukan penanganan untuk mencegah terjadinya penyebaran yang lebih luas, antara lain berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan pelacakan kontak erat, pemeriksaan rapid test atau Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), serta penanganan lain sesuai kebutuhan. Terhadap penanganan bagi yang sakit atau meninggal di tempat dan fasilitas umum merujuk pada standar yang berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020

Optimisme Kaum Milenial Menghadapi Pandemi COVID-19

 

Optimisme Kaum Milenial Menghadapi Pandemi COVID-19

Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia memiliki dampak terhadap banyak sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, hingga aktivitas beribadah di masyarakat (Ayubi, 2020). Dampak pada sektor-sektor tersebut semakin dirasakan masyarakat. Di sektor pendidikan, pemerintah menerapkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk meminimalisir penyebaran virus, contohnya dengan kuliah daring. Kebijakan Work From Home (WFH) juga diterapkan untuk para pekerja, tetapi tidak semuanya bisa menjalankan karena beberapa pekerja masih mengandalkan penghasilan harian seperti ojek online, buruh, pedagang keliling atau kaki lima, warung makan, dan sebagainya. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan penerapan karantina negara, karantina wilayah, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bagi wilayah-wilayah yang berstatus zona merah.

Di sisi lain, pandemi COVID-19 dapat menghasilkan sebuah hikmah yang dapat dijadikan kesempatan untuk berkreasi. Kreativitas terjadi akibat adanya masalah dari suatu situasi dan kondisi. Adanya pandemi Covid-19 ini tidak lantas menyurutkan semangat dan kreativitas para kaum milenial untuk menghibur diri dari kebosanan maupun membuat terobosan baru yang tentunya kegiatan yang mereka lakukan ini akan berdampak positif terhadap diri mereka sendiri maupun orang lain. Para kaum milenial sering mengabadikan kegiatannya melalui media sosial seperti WhatsApp story, Twitter, Instagram, YouTube dan TikTok. Banyak jenis kegiatan kreatif dan terobosan baru yang dapat dilakukan, mulai dari tips-tips seputar memasak dan membagikan resep-resep di sosial media, tips-tips fashion yang mengajakarkan paduan antar atasan dan bawahan pakaian, kegiatan mendekorasi ruangan dengan memanfaatkan barang-barang bekas sehingga bisa menghasilkan barang yang bagus dan berguna. Banyak juga kaum milenial yang berjualan masker, handsanitizer, dan kebutuhan aksesoris-aksesoris yang fashionable untuk mendukung protokol kesehatan. Kegiatan-kegiatan seperti itu dapat dilakukan tidak hanya untuk mengasah kreativitas diri, tetapi juga untuk menjaga kesehatan tubuh selama di rumah saja. Melalui kreativitas yang ada, memanfaatkan peluang saat pandemi Covid-19 memanglah menjadi solusi terbaik untuk menambah penghasilan bagi keluarga maupun diri kita sendiri. 

Pandemi Covid-19 yang membuat semua orang menjadi stay at home secara tidak langsung berdampak positif karena memunculkan kreativitas dan hal ini bisa dijadikan ide bisnis, salah satunya bisnis kuliner. Sebenarnya banyak para pemuda milenial yang ingin memunculkan ide kreativitasnya pada masa pandemi seperti ini, tetapi sebagian kaum pemuda sering terlintas rasa takut akan kegagalan atas proses yang akan di laluinya padahal dalam sebuah proses sudah pasti akan terjadi kegagalan. Padahal tanpa mencoba dan merasakan kegagalan kita tidak akan mengetahui proses kesuksesan setelah kegagalan, jadi sebagai kaum milenial mulailah beranikan diri kita untuk mencoba. Mari hadapi pandemi Covid-19 ini dengan mengisi keseharian kita di rumah dengan hal-hal positif yang dapat mengembangkan diri kita. Semangat selalu, stay safe, stay healthy!     

 

- Copyright © 2013 Rika's Blogger - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -