Posted by : Akmalia Nur Syukrika Selasa, 26 Agustus 2014

Drama Kemalingan



Kemalingan
            Di sebuah desa terdapat sebuah keluarga yaitu keluarga Pak Jaya. Seperti biasa, setiap malam mereka berkumpul di depan TV.

Pak Jaya          : “Sena, tumben jam segini kamu nggak berangkat ngaji di masjid.”
Elmo                : “Bapak ini gimana sih?kan sena lagi hujan.”
Bu Mela          : “Elmo,kan bisa pakai payung.”
Sena                : “Iya aku berangkat kok.nanti pakai payung.”
Pak Jaya          : “Ya sudah, cepet berangkat keburu telat.”
Sena                : “Iya, Pak, sebentar.”
Bu Mela          : “Elmo, kamu nggak berangkat pengajian pemuda?”
Elmo                : “Nggak, Bu. Hari ini pemuda ada jadwal ronda bersama.”
Pak Jaya          : “Ya sudah kamu juga siap-siap berangkat.”
Bu Mela          : “Jam segini berangkat? Biasanya ronda kan jam 12 malam, Pak?”
Elmo                :“Nggak apa-apa, Bu. Kita mau kumpul bareng dulu,hehe.”
Sena                : “Pak, Bu, Sena berangkat ya. Assalamualaikum.”
Elmo                : “Elmo juga ya. Assalamualaikum.”
Pak Jaya          : “Oke. Wa’alaikumsalam.”
Bu Mela          : “Hati-hati ya, Nak!”
Setelah anak-anak keluar rumah...
Bu Mela          : “Pintu rumah sudah dikunci semua belum, Pak?”
Pak Jaya          : “Sepertinya sudah, Bu. Memangnya kenapa?
Bu Mela          : “Anu,Pak. Ibu takut sama peristiwa kemalingan seperti 2 hari yang lalu yang menjadi  korbannya rumah Pak Jodi. Kejadiannya sih jam 11 malam. Mereka kehilangan barang-barang dapur.”
Pak Jaya          : “Astaga. Dasar maling. Pintarnya sembunyi-sembunyi lewat pintu belakang, pas udah pada tidur lagi. Hih!”
Bu Mela          : “Ya iyalah, namanya aja maling. Masak maling mau dateng pas pada ngumpul bareng terus ketok-ketok pintu depan rumah sambil bilang “Permisi, saya mau mencuri barang Anda” nggak mungkinlah.”
Pak Jaya          : “Haha, iya sih, Bu.”
Bu Mela          : “Ya sudah, Ibu mau tidur dulu, ngantuk.”
Pak Jaya          : “Oke, Bu. Bapak tiduran di sini dulu sambil nunggu anak-anak pulang.”
Bu Mela          : “Iya dan jangan lupa jaga rumah.”
Pak Jaya          : “siap.”
Setelah pukul 21.00, Sena pulang dari masjid.
Sena                : “Loh, kak Elmo  belum keliling ronda?”
Elmo                : “Belum, Sen. Lagian masih jam 9 kok. Nanti keliling pas sudah jam 11.”
Sena                : “Masih lama ya. Ya sudah, Sena pulang duluan ya, Kak.”
Elmo                : “Sip. Hati-hati di jalan ya.”
Sena                : “Iya.”
Sesampai di rumah...
Sena                : “Assalamualaikum.”
Pak Jaya          : “Wa’alaikumsalam. Sudah pulang, Nak?”
Sena                : “Sudah, Pak, Sena istirahat dulu ya.”
Pak Jaya          : “Iya silakan.”
Maling mulai muncul di sekitar rumah Pak Jaya yg dekat dengan pos ronda...
Elmo                :” anda siapa?”
Maling : “saya dari desa tetangga, mau cari angin dulu”
Elmo                : “oh ya silahkan”
Setelah maling meninggalkan pos ronda...
Maling             : “Itu rumah belum dikunci deh pintu depannya. Coba ah masuk, siapa tau ada barang berharga.”

Gubraaakkk!!
Bu Mela          : “Siapa itu? (keluar dari kamar) Loh kok kotak perhiasanku hilang? Tadi kan masih dilemari.Jangan-jangan ada maling yang masuk. Pak..pak..maling pak..”
Pak Jaya          : “Maling? Kemana sekarang?”
Bu Mela          : “Sudah pergilah. Kotak perhiasan ibu hilang.”
Elmo                : “Loh itu kenapa pintu rumah terbuka? Jam segini kan udah pada tepar. Kok ada orang lari keluar dari rumah? Jangan-jangan.... maliiiingggg!!! Heh maling, jangan lari kau.”
Maling             : “Siapa kau? Berani-beraninya melawan saya. Ini bukan urusanmu!”
Elmo                : “Rumah yang kamu maling itu rumah bapak saya.”
Pak Jaya          : “Heh maling kembalikan kotak perhiasan istriku.”
Bu Mela          : “Masak kamu maling laki-laki mau memakai perhiasan perempuan?”
Elmo                : “Berikan kotak itu atau saya telponkan polisi? Cepat serahkan.
Maling             : “Iya, saya serahkan ini. Tapi jangan bawa saya ke kantor polisi”
Sena                : “Dasar maling nggak punya nyali, penakut.”
Bu Mela          : “Sudahlah, Sena. Bagus dong kalau gitu.”
Elmo                : “Dasar penipu. Perbuatan kamu itu sangat melanggar aturan dan berdosa.”
Maling : “Iya. Sekali lagi saya minta maaf untuk semuanya.”
Sena                : “Sudah sana kamu pulang. Mulai besok jangan jadi maling lagi! Masih banyak kan                         pekerjaan yang bisa kamu kerjakan supaya kamu mendapat uang? Mencuri bukan jalan      satu-satunya untuk mendapatkan uang. Masih banyak usaha yang bisa dikerjakan.”
Maling             : “Iya, saya mengerti. Maafkan saya. Saya berjanji tidak akan menjadi maling lagi.”
Pak Jaya          : “Baguslah. Lanjutkan!”
Elmo                : “Ya sudah cepat kamu pulang. Inget yaa jangan maling lagi!”
Maling : “ya, saya berjanji. Permisi.”

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Rika's Blogger - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -