- Back to Home »
- Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Posted by : Akmalia Nur Syukrika
Selasa, 26 Agustus 2014
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
LAPORAN
PENGAJIAN
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
“Kita Tingkatkan Iman dan Taqwa
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
“Kita Tingkatkan Iman dan Taqwa
Oleh:
Akmalia
Nur Syukrika
VIII C
01
VIII C
01
Mei,
2014
SMP
NEGERI 1 SLEMAN
Tahun
Ajaran 2014/2015
Sleman,
26 Mei 2014
Oleh:
H. Tamam Ismail
1.
Pendahuluan
Rasulullah
SAW pernah mengalami suatu peristiwa luar biasa yang tidak pernah dialami oleh
siapapun itu. Itulah peristiwa Isra Mi’raj, diperjalankannya Rasulullah dari
Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian Allah angkat ke sidratul muntaha dan Allah kembalikan
lagi beliau ke Mekkah. Semuanya hanya dalam 1 malam.
Allah pun mengabadikan peristiwa ini
dalam firman-Nya (yang artinya): “Maha
Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar
Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS.
Al-Isra:1)
2.
Cerita
Isra’ dan Mi’raj
Hadits-hadits mengenai Isra’ Mi’raj, sebagaimana
dikatakan para ulama adalah hadits yang mutawatir,
diriwayatkan oleh banyak sahabat. Berikut kami ringkas cerita Isra Mi’raj dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Rasulullah bersabda, “Jibril datang
kepadaku bersama Buraq, hewan putih yang tinggi, lebih tinggi dari keledai dan
lebih pendek dari kuda; dapat melangkah sejauh pandangannya. Maka aku
menaikinya hingga sampailah aku ke Baitul Muqdis, lalu aku turun dan
mengikatnya dengan tali yang biasa dipakai oleh para Nabi. Kemudian aku masuk
ke masjid Al-Aqsha dan aku sholat dua raka’at di sana, lalu aku keluar.
Kemudian Jibril ‘alaihis salam membawakan
untukku satu wadah khamr dan satu gelas susu, maka aku memilih susu, lalu
Jibril berkata kepadaku, “Engkau telah
memilih fitrah (kesucian)””
Kemudian Buraq tersebut naik bersama
Rasulullah ke langit, Jibril pun meminta agar dibukakan pintu langit, lalu ia
ditanya, “Siapa engkau?”. Jibril
menjawab, “Jibril”. Jibril ditanya
lagi, “Siapakah yang bersamamu?”.
Jibril menjawab, “Muhammad”. Jibril
ditanya lagi, “Apakah dia telah diutus?”.
Ia menjawab, “Dia telah diutus”.
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku
(Rasulullah) bertemu Adam ‘alaihis salam.
Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Begitu pula Rasulullah, Jibril, dan
Buraq naik ke langit ke-2 dan bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Kemudian naik ke
langit ke-3 bersama Buraq lalu beliau bertemu Nabi Yusuf. Kemudian di langit
ke-4 beliau bertemu Nabi Idris, dilangit ke-5 bertemu dengan Nabi Harun.
Kemudian ke langit ke-6 bertemu dengan Nabi Musa. Semua mendoakan kebaikan
untuk beliau.
Lalu naik ke langit ke-7 dan beliau
bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul
Makmur, di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan
mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Kemudian Nabi pergi ke sidratul muntaha yang dedaunannya
seperti telinga gajah dan buah-buahannya seperti tempayan besar. Kata Nabi SAW,
“Tatkala perintah Allah memenuhi sidratul
muntaha, maka sidratul muntaha berubah dan tidak ada seorang pun dari makhluk
Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat sidratul muntaha karena keindahannya.
Maka, Allah Ta’ala memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku shalat 50 kali dalam
sehari semalam.”
Kemudian beliau turun dan bertemu Musa ‘alaihis salam, lalu ia bertanya, “Apa yang diwajibkan Rabb-mu terhadap
umatmu?”. Aku menjawab, “Shalat 50
kali”. Dia berkata, “Kembalilah
kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatmu tidak akan
mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji bani israil dan aku
telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”
Kata Rasulullah SAW, “Aku akan kembali kepada Rabb-ku”. Lalu
aku memohon, “Ya Rabb, berilah keringanan
kepada umatku”. Maka aku diberi keringanan shalat 5 waktu. Lalu aku kembali
kepada Musa kemudian aku berkata kepadanya,
“Allah telah memberiku keringanan (dengan hanya shalat lima kali).” Musa
mengatakan. “Sesungguhnya umatku tidak
akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah
keringanan.”
Rasulullah SAW berkata, “Aku terus
bolak-balik antara Rabb-ku dengan Musa sehingga Rabb-ku mengatakan, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya kewajiban
shalat itu 5 kali dalam sehari semalam, setiap shalat mendapat pahala 10 kali
lipat, maka lima kali shalat sama dengan 50 kali shalat. Barangsiapa berniat
melakukan satu kejelekan namun ia tidak melaksanakannya, maka kejelekan
tersebut tidak dicatat sama sekali, dan jika ia melakukannya maka hanya dicatat
sebagai satu kejelekan.””
Rasulullah SAW berkata, “Kemudian aku
turun hingga bertemu Musa, lalu aku beritahukan kepadanya, maka ia mengatakan, “Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah
keringanan lagi”. Rasulullah SAW menjawab. “Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu
kepada-Nya”.
3.
Beberapa
Hikmah
Pertama, Isra
Mi’raj menunjukkan akidah yang benar tentang Allah, bahwa Allah itu tinggi ber-istiwa di atas langit. Hal itu terbukti dengan
di-mi’raj-kannya Rasulullah untuk bertemu Allah ke langit. Kalau Allah tidak di
langit, siapa yang memberi perintah shalat kepada Rasulullah?!
Kedua, mengambil sebab itu perlu. Lihat
bagaimana Rasulullah mengikat Buraqnya, padahal kalau dipikir-pikir, siapa juga
yang mau mengambil Buraq, kalau diambil pun apa bisa ditunggangi?! Namun
demikian Rasulullah tetap mengikatnya.
Ketiga, orang besar itu tahu adab
dan sopan santun. Lihat bagaimana Jibril, malaikat yang
paling mulia, membawa Muhammad, manusia yang paling mulia. Namun kemuliaan
mereka tidak membuat mereka sok
petentang-petenteng. Mereka tetap meminta izin kepada malaikat untuk masuk.
Keempat, kemurahan Allah kepada
umat Islam. Lihat bagaimana Allah menjadikan kira
hanya dibebani 5 waktu shalat, namun pahalanya sama seperti 50 waktu shalatnya
Bani Israil. Tak terbayang kalau kita dibebani shalat 50 waktu, shalat 5 waktu
saja masih banyak yang bolong-bolong.
Beberapa hal yang disampaikan bapak
Ustadz yang dapat menambah pengetahuan:
-Tausiyah:
Ucapan yang diucapkan/disampaikan oleh orang yang akan mati.
-Pemimpin
yang baik selalu memikirkan nasib rakyatnya
-Sholat 5 waktu harus kita jaga apapun kesibukan kita. Ketika kita wudhu, kecerdasan kita bertambah. Rajin wudhu dan shalat InsyaAllah akan diberi banyak kemudahan oleh Allah.
-Sholat 5 waktu harus kita jaga apapun kesibukan kita. Ketika kita wudhu, kecerdasan kita bertambah. Rajin wudhu dan shalat InsyaAllah akan diberi banyak kemudahan oleh Allah.
-Contoh
anak jujur: Mendapat nilai jelek atau bagus tetap ditunjukkan orang tua agar orang tua tahu kelemahan kita dalam mata
pelajaran tertentu.
-Korupsi
dapat disebabkan karena masa sekolahnya sering menyontek. Jadi mulai sekarang hindarilah menyontek.
-Shalat
Khusto: Shalat yang pahalanya dirahasiakan oleh Allah. Entah subuh, dzhur, ashar, maghrib atau isya’.
-Mengeluh
yang baik hanyalah kepada Allah, jika dengan manusia sama saja, karena tiap manusia juga mempunyai masalah
pribadi.
-Selesai
shalat jangan pindah posisi kaki. Baca istighfar, shalawat nabi, berdoa.
-Memohon
dengan cara sholat dan sabar. Sesungguhnya shalat itu bisa membuat kita terhindar dari perbuatan keji. Sholat
khusyuk itu sulit, selalu ada gangguan pikiran saat kita sholat. Semoga saat kita melakukan dosa ketika sholat, dosa kita
diampuni oleh Allah setelah kita
membaca istighfar. Aamiin.
-Wanita
yang masuk neraka:
a. Wanita yang saat keluar rumah tidak pernah
mengenakan jilbab. Di akhirat nanti akan digantung dalam keadaan otak
mendidih. Naudzubillah.
b. Istri atau wanita yang keluar rumah tidak
pamit dengan suaminya atau orang tuanya. Di akhirat nanti kakinya akan
digantung. Naudzubillah.
Semoga Allah senantiasa
mengampuni dosa kita sehari-hari. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.