Lembaga Konsultan “Usaha Mandiri”
Penyebaran COVID-19 yang sangat tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa dan psikososial masyarakat terutama pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan. Hal tersebut dapat menimbulkan stigma diri sendiri (stigma diri) dan stigma sosial atau masyarakat (publik-stigma) yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Gejalah gangguan stres pasca trauma, gejala kecemasan dan depresi nonspesifik merupakan manifestasi utama dari gangguan mental yang diamati pada masyarakat akhir-akhir ini. Sangat penting untuk mengidentifikasi pasien atau tenaga medis yang berisiko tinggi mengalami kelelahan dan lebih mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan stres dalam pandemi ini, sehingga bantuan dapat diberikan di mana dan kapan saja dibutuhkan. Dampak psikologis dari peristiwa stres yang terkait dengan wabah penyakit menular mungkin dimediasi oleh persepsi masyarakat tentang peristiwa tersebut. Oleh karena itu, Lembaga Konsultan “Usaha Mandiri” menyediakan trauma center bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan mental selama pandemi Covid-19.
ROLLETO (Produsen Tas Jogja)
ROLLETO
(Produsen Tas Jogja)
Hallo para netizen tercinta! Telah hadir tas kekinian yang cocok banget buat melengkapi OOTD kalian. Yuk yang jatuh hati sama totebag terbaru ini bisa langsung order yaa🌼
Untuk motif bisa request selama persediaan bahan ready. Jangan sampai ketinggalan buat dapetin tas-tas cantik ini. Bisa kembaran sama pouch-nya juga yaa! 😍
Order:
📩 DM Instagram: @rolleto_
🛍️ Shopee: rolleto / https://shopee.co.id/rolleto?v=231&smtt=0.0.3
📱WhatsApp: 0817269590
📍 Alamat: Jl. Magelang KM 14, Temulawak RT 09/RW 38, Triharjo, Sleman, Sleman, DIY
Untuk detail produk tertera di bawah ini ya, Dear💓
1. Mini Sling SJ
-Bahan : Kanvas Twill HQ
-Ukuran : 26 x 7 x 22 cm
-Detail : magnet clip, double tali, furing
Motif kekinian, size besar, jahitan rapi dan kuat😍
💸IDR = Rp22.000,00
-Ukuran : 40 x 30 x 11 cm
-Detail : resleting zipper, tali sumbu, furing
Motif kekinian, size besar, jahitan rapi dan kuat😍
💸IDR = Rp33.000,00 (Tas Sumbu)
= Rp7.500,00 (Pouch)
-Bahan : Kanvas Twill HQ
-Ukuran : 40 x 34 x 1 cm
-Detail : resleting zipper, tali webbing, tanpa furing
Motif kekinian, size besar, jahitan rapi dan kuat😍
💸IDR = Rp20.000,00 (Totebag)
= Rp7.500,00 (Pouch)
Upaya Pencegahan COVID-19
Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Semua elemen masyarakat memiliki peran penting dalam
memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan
baru/cluster pada tempat-tempat dimana terjadinya pergerakan orang, interaksi
antar manusia dan berkumpulnya banyak orang. Masyarakat harus dapat
beraktivitas kembali dalam situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada
kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan
oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber
daya yang ada. Peran masyarakat untuk dapat memutus mata rantai penularan
COVID-19 (risiko tertular dan menularkan) harus dilakukan dengan menerapkan
protokol kesehatan (Kemenkes, 2020). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020, protokol kesehatan secara
umum harus memuat:
1. Perlindungan
Kesehatan Individu
Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang
dapat menginfeksi manusia dan masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan
mata. Prinsip pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan
menghindari masuknya virus melalui ketiga pintu masuk tersebut dengan beberapa
tindakan, seperti:
a. Menggunakan
alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu
jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang mungkin dapat
menularkan COVID-19. Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan masker
kain 3 lapis.
b. Membersihkan
tangan secara teratur dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer. Hindari
menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
c. Menjaga
jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari
orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian,
dan berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat
dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa
administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan
sebagainya, sedangkan rekayasa teknis antara lain berupa pembuatan partisi,
pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.
d. Meningkatkan
daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
seperti mengonsumsi gizi seimbang, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari
dan istirahat yang cukup minimal 7 jam, serta menghindari faktor risiko
penyakit. Orang yang memiliki komorbiditas/penyakit bawaan/kondisi rentan
seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan jantung, gangguan ginjal,
kondisi immunocompromised/penyakit
autoimun, kehamilan, lanjut usia, anak-anak, dan lain lain, harus lebih
berhati-hati dalam berkegiatan di tempat dan fasilitas umum.
2. Perlindungan
Kesehatan Masyarakat
Perlindungan
kesehatan masyarakat merupakan upaya yang harus dilakukan oleh semua komponen
masyarakat guna mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19. Potensi
penularan COVID-19 di tempat dan fasilitas umum disebabkan adanya pergerakan,
kerumunan, atau interaksi orang yang dapat menimbulkan kontak fisik. Dalam
perlindungan kesehatan masyarakat peran pengelola, penyelenggara, atau
penanggung jawab tempat dan fasilitas umum sangat penting untuk menerapkan
sebagai berikut:
a. Unsur
Pencegahan (Prevent)
1) Kegiatan
promosi kesehatan dilakukan melalui sosialisasi, edukasi, dan penggunaan
berbagai media informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman bagi semua
orang, serta keteladanan dari pimpinan, tokoh masyarakat, dan melalui media
mainstream.
2) Kegiatan
perlindungan (protect) antara lain
dilakukan melalui penyediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun yang mudah
diakses dan memenuhi standar atau penyediaan handsanitizer, upaya penapisan
kesehatan orang yang akan masuk ke tempat dan fasilitas umum, pengaturan jaga
jarak, disinfeksi terhadap permukaan, ruangan, dan peralatan secara berkala,
serta penegakkan kedisplinan pada perilaku masyarakat yang berisiko dalam
penularan dan tertularnya COVID-19 seperti berkerumun, tidak menggunakan
masker, merokok di tempat dan fasilitas umum dan lain sebagainya.
b. Unsur
Penemuan Kasus (Detect)
1) Fasilitasi
dalam deteksi dini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, yang dapat
dilakukan melalui koordinasi dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas
pelayanan kesehatan.
2) Melakukan
pemantauan kondisi kesehatan (gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan,
dan/atau sesak nafas) terhadap semua orang yang ada di tempat dan fasilitas
umum.
c. Unsur
Penanganan secara Cepat dan Efektif (Respond)
Melakukan penanganan untuk mencegah terjadinya penyebaran yang lebih luas, antara lain berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan pelacakan kontak erat, pemeriksaan rapid test atau Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), serta penanganan lain sesuai kebutuhan. Terhadap penanganan bagi yang sakit atau meninggal di tempat dan fasilitas umum merujuk pada standar yang berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Optimisme Kaum Milenial Menghadapi Pandemi COVID-19
Optimisme Kaum Milenial Menghadapi Pandemi
COVID-19
Perkembangan
kasus COVID-19 di Indonesia memiliki dampak terhadap banyak sektor, mulai dari
kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, hingga aktivitas beribadah di
masyarakat (Ayubi, 2020). Dampak pada sektor-sektor tersebut semakin dirasakan
masyarakat. Di sektor pendidikan, pemerintah menerapkan kebijakan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) untuk meminimalisir penyebaran virus, contohnya dengan kuliah
daring. Kebijakan Work From Home (WFH) juga diterapkan untuk
para pekerja, tetapi tidak semuanya bisa menjalankan karena beberapa pekerja
masih mengandalkan penghasilan harian seperti ojek online, buruh, pedagang
keliling atau kaki lima, warung makan, dan sebagainya. Pemerintah juga
mengeluarkan kebijakan penerapan karantina negara, karantina wilayah, dan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) bagi wilayah-wilayah yang berstatus zona merah.
Di sisi
lain, pandemi COVID-19 dapat menghasilkan sebuah hikmah yang dapat dijadikan
kesempatan untuk berkreasi. Kreativitas terjadi akibat adanya masalah dari
suatu situasi dan kondisi. Adanya pandemi Covid-19 ini tidak lantas menyurutkan
semangat dan kreativitas para kaum milenial untuk menghibur diri dari kebosanan
maupun membuat terobosan baru yang tentunya kegiatan yang mereka lakukan ini
akan berdampak positif terhadap diri mereka sendiri maupun orang lain. Para
kaum milenial sering mengabadikan kegiatannya melalui media sosial
seperti WhatsApp story, Twitter, Instagram, YouTube dan TikTok. Banyak
jenis kegiatan kreatif dan terobosan baru yang dapat dilakukan, mulai dari
tips-tips seputar memasak dan membagikan resep-resep di sosial media, tips-tips
fashion yang mengajakarkan paduan antar atasan dan bawahan pakaian, kegiatan
mendekorasi ruangan dengan memanfaatkan barang-barang bekas sehingga bisa
menghasilkan barang yang bagus dan berguna. Banyak juga kaum milenial yang
berjualan masker, handsanitizer, dan kebutuhan aksesoris-aksesoris yang
fashionable untuk mendukung protokol kesehatan. Kegiatan-kegiatan seperti
itu dapat dilakukan tidak hanya untuk mengasah kreativitas diri, tetapi juga
untuk menjaga kesehatan tubuh selama di rumah saja. Melalui kreativitas yang
ada, memanfaatkan peluang saat pandemi Covid-19 memanglah menjadi solusi
terbaik untuk menambah penghasilan bagi keluarga maupun diri kita
sendiri.
Pandemi
Covid-19 yang membuat semua orang menjadi stay at home secara
tidak langsung berdampak positif karena memunculkan kreativitas dan hal ini
bisa dijadikan ide bisnis, salah satunya bisnis kuliner. Sebenarnya banyak
para pemuda milenial yang ingin memunculkan ide kreativitasnya pada masa
pandemi seperti ini, tetapi sebagian kaum pemuda sering terlintas rasa takut
akan kegagalan atas proses yang akan di laluinya padahal dalam sebuah proses sudah
pasti akan terjadi kegagalan. Padahal tanpa mencoba dan merasakan kegagalan
kita tidak akan mengetahui proses kesuksesan setelah kegagalan, jadi sebagai
kaum milenial mulailah beranikan diri kita untuk mencoba. Mari hadapi pandemi
Covid-19 ini dengan mengisi keseharian kita di rumah dengan hal-hal positif
yang dapat mengembangkan diri kita. Semangat selalu, stay safe, stay
healthy!
Resensi Buku
-Nama Pengarang : Dian Wisnuwardhani, Sri Fatmawati Mashoedi
-Nama Penerbit : Salemba Humanika, Jakarta
-Ketebalan Buku : 168 halaman
-Tahun Terbit : 2012
Manusia telah berkomunikasi selama ribuan tahun. Sebanyak 75 persen waktu jaga manusia digunakan untuk berkomunikasi. Meskipun demikian, ketika manusia dilahirkan, ia tidak serta merta dibekali dengan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, yaitu komunikasi saat makna yang ditangkap oleh penerima pesan sama dengan makna yang diinginkan oleh pengirim pesan. Manusia sering tidak menyadari bahwa dirinya turut andil dalam menciptakan kegagalan komunikasi, yaitu terkait perannya sebagai pengirim ataupun penerima pesan. Butuh kepekaan dan keterampilan untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Komunikasi bukanlah semata sebagai sebuah ilmu pengetahuan, melainkan juga sebuah seni dalam bergaul. Manusia tidak saja harus memahami proses komunikasi, tetapi juga mampu menerapkannya secara kreatif dalam pergaulannya sehari-hari, sehingga makna pesan dapat dimiliki secara bersama di antara individu yang berkomunikasi.
Cinta akan selalu menjadi topik yang digandrungi oleh setiap kalangan, baik yang muda maupun yang tua. Penelitian menjelaskan bahwa sebanyak 137 pasangan yang menikah atau kohabitasi ditemukan pasangan yang jatuh cinta pada pandangan pertama lebih cepat melibatkan perasaan romantis dan menunjukkan kepribadian, yaitu lebih terbuka, menampilkan emosi yang stabil, dan kemandirian. Penelitian juga menekankan bahwa pasangan yang jatuh cinta pada pandangan pertama tidak menunjukkan kualitas hubungan yang rendah. Jadi, janganlah kita menjadi takut jatuh cinta pada pandangan pertama.
Cinta akan selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan manusia. Cinta tidak hanya diberikan kepada pasangan, namun juga kepada sesama, diri sendiri, Tuhan, dan orang tua. Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana Anda menampilkan cinta Anda kepada orang yang Anda cintai dan bagaimana menerima cinta dari orang tersebut.
Seseorang membina hubungan dengan orang lain bukanlah tanpa alasan. Orang membina hubungan interpersonal di antaranya untuk mengurangi perasaan kesepian. Kesepian merupakan penghayatan yang bersifat subjektif. Di tengah-tengah keramaian pesta dapat saja orang merasa kesepian, sebaliknya seseorang yang sendirian di hutan tidak merasa kesepian. Namun demikian, pada umumnya adanya kontak dengan orang lain dapat mengurangi kesepian.
Alasan seseorang membina hubungan interpersonal dapat karena ingin memperoleh stimulasi. Stimulasi di sini mengandung arti rangsangan atau masukan dari orang lain. Sebagai makhluk yang berpikir, seseorang membutuhkan teman untuk berdiskusi dan membicarakan ide-idenya. Sebagai makhluk yang memiliki emosi, adanya rangsangan emosi dapat membuat seseorang menangis, tertawa, merasakan kehangatan, persahabatan, dan cinta. Melalui hubungan interpersonal seseorang juga dapat mengenal diri sendiri secara lebih baik melalui masukan-masukan yang diberikan ataupun perilaku orang lain yang ditampilkan terhadap dirinya. Dengan demikian, sebagai makhluk sosial, manusia memang membutuhkan kehadiran orang lain untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya.
Secara umum, orang membina hubungan dengan orang lain untuk memperoleh kesenangan sebanyak-banyaknya dan menghindari kesulitan. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sering kali seseorang terperangkap dalam suatu hubungan yang kurang menguntungkan, yaitu hubungan yang justru lebih banyak menimbulkan masalah, namun tidak bisa ia hindari atau tinggalkan.
-Terlalu banyak tulisan.
-Kurangnya ilustrasi.
-Topik yang dibahas merupakan hal yang biasa dilakukan sehari-hari, namun diungkapkan dengan bahasa yang tidak familiar.
-Topik bahasan mengenai hal yang dilakukan sehari-hari.
-Banyak istilah atau kosakata asing yang dapat diambil sebagai pengetahuan baru.
-Membantu seseorang agar lebih akrab dan memahami sesamanya.
Udah Putusin Aja
Kamu punya ayah yang harus kamu utamakan. Kamu juga memiliki keluarga yang harus kamu jaga keutuhannya. Dia bukanlah siapa-siapa kalau akhirnya kedatangannya akan membuat kamu berperkara.
Tidak, karena kamu tidak tega melakukannya.
Yakinlah pada Allah, bila saatnya tiba semua akan tersedia. Kamu hanya butuh menundanya saja, jangan sekarang, besuk saja. Karena yang kamu butuhkan sekarang adalah fokus pada tujuan hidupmu. Menciptakan pondasi yang kuat untuk masa depanmu yang lebih hebat. Kamu hanya butuh bersabar tidak mengenal cinta dahulu. Yakinlah pada Allah yang telah menyediakan untukmu pangeran atau putri cantik sebagai jodohmu kelak.
Apakah kamu sendiri? Bukan.
Yang menciptakan hati kamu adalah Allah. Allah lah yang berhak untuk menumbuhkan rasa cinta di hatimu. Bukan kamu. Kamu hanyalah berikhtiar mencari sosok yang cocok di hati, dan Allah dengan Mahakuasa-anNya akan membuahkan rasa cinta di hati kamu. Kamu yakin kan dengan hal itu?